KORAN-FAKTA.ID – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Dinas Sosial (Dinsos) Garut pada Jumat (29 Februari 2024) di Jl. Patriot No.33, Tarogong, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Sidak tersebut dilakukan setelah adanya pemberitaan terkait beras bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut yang disalurkan untuk warga terkena musibah kebakaran di Desa Mangkurakyat, Kecamatan Cilawu, ditemukan banyak kutu.
Saat ditemui usai sidak, Pj Barnas Adjidin menyampaikan, Pertama, saya ingin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk korban bencana. Tentu, orang yang terkena bencana atau musibah tidak boleh diberikan pelayanan yang tidak baik. Sebagai contoh, misalnya, ada beras yang tidak layak konsumsi.
“Saya sudah menginstruksikan jajaran Dinas Sosial untuk mengganti. Saya juga sudah menegur Pak Kepala Dinas bahwa sebelum barang berangkat, harus dicek terlebih dahulu agar barang yang dikirim benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Saya juga memerintahkan barang yang sudah dikirim atau dikonsumsi untuk diganti,” ujarnya.
Barnas menyatakan bahwa Kepala Dinas Sosial baru saja mengatakan bahwa barang sudah diganti dan sudah menuju lokasi tempat bencana. “Mudah-mudahan tidak terulang lagi untuk semua bantuan,” tambahnya.
Dia juga memohon agar barang, terutama makanan, harus layak konsumsi dan dapat dipertanggungjawabkan. “Sekali lagi, permohonan kami adalah untuk memberikan pelayanan yang maksimal,” katanya.
“Tentu ini menjadi pelajaran bagi kami ke depan untuk tidak mengulangi hal serupa. Dan mohon jika ada hal seperti itu, laporkan kepada kami. Pengiriman-pengiriman itu atas sepengetahuan kami,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Garut, Aji Sukarmaji, mengatakan, Kami mengucapkan terima kasih karena ini sebagai kontrol untuk kami (Dinsos-red). Saat ini beras tersebut sedang diganti oleh subkor penanganan bencana.
“Ikhtiar kita adalah menata kembali gudang yang ada, karena suhu gudang yang tidak stabil dapat berpengaruh pada beras. Kami juga akan melakukan pengecekan terhadap barang bantuan lain yang ada terkait dengan kadaluwarsanya,” katanya.
Ia menambahkan bahwa jika beras rusak sama sekali, itu sudah tidak layak. Namun, masih bisa dibersihkan dan layak konsumsi, namun kami akan memperbaikinya.
“Jadi, ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih hati-hati dalam mengecek tempat penyimpanan dan memberikan bantuan,” tandasnya (J Wan/*)