KORAN-FAKTA.ID – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut akan menggelar Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) yang akan diikuti oleh atlet-atlet dari berbagai Kecamatan di Garut.
Ketua KONI Kabupaten Garut, Abdusy Syakur Amin, menyatakan bahwa Porkab diselenggarakan untuk menjaring dan mencari bakat atlet Kabupaten Garut guna persiapan di masa mendatang.
Awalnya, kami mengajukan dana sebesar Rp. 3,5 miliar. Namun, kami diberitahu bahwa pada tahun 2024 terdapat banyak kegiatan yang diadakan oleh pemerintah, baik di Kabupaten Garut maupun di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kami juga mendapatkan efisiensi anggaran.
Namu kami berpikir bahwa olahraga Garut itu tidak cengeng tidak rewel kita siap sebisa mungkin. kami berkomitmen untuk menjalankan kegiatan olahraga Garut dengan penuh semangat dan tetap efisien. Selain itu, ada beberapa skema hasil dari kunjungan ke Seleman yang akan menerapkan persyaratan lebih ketat untuk beberapa Cabang Olahraga (Cabor) yang akan berpartisipasi dalam Porkab, sehingga kompetisi menjadi lebih menarik.
“Cabor yang tidak terwakili dalam Porkab akan mendapat kesempatan melalui simulasi pertandingan Kejuaraan Kecamatan (Kejurkab). Tujuannya tetap sama,Intinya apakah dari Kejurkab maupun PORKAB harus mendapatkan bibit atlit yang kita peroleh dan kita bina untuk menghadapi Porprov,” ucapnya
Tentu, terkait dengan anggaran, kami akan melaksanakan apa yang telah diberikan oleh pemerintah. Kami optimistis mendapat dukungan dari Cabor-Cabor untuk mengambil bagian dalam Porkab dan Kejurkab.
Saat ini, kami masih merencanakan acara pada bulan Juli 2024. Namun, tadi pak bupati bilang karena beliau sudah tidak menjabat lagi jadi kita harus komunikasi dengan PJ Bupati, kalau secara lisan dengan Pak Kapolres pernah ada obrolan , dan Forkopimda juga mungkin akan bersepakat itu seperti apa,
“kalau kita sih sudah melakukan persiapan persiapan bulan Januari kita berharap teknik handbook sudah bisa distribusikan, berisi aturan, syarat nomor yang akan dipertandingkan, serta mekanisme lainnya yang perlu dipersiapkan,” ungkapnya
Sambung ketua KONI, KOK (Kepala Cabang Olahraga) sudah mulai banyak menanyakan informasi terkait acara ini. Kami juga masih menunggu kepastian mengenai anggaran yang akan kami terima. “Kemungkinan skema kompetisi akan berubah, misalnya, syarat minimal Kecamatan yang ikut meningkat dari enam ke lebih banyak lagi untuk meningkatkan dan juga ada kesempatan untuk bisa bertanding tapi dievent yang mungkin berbeda nama saja dan itu kalau lebih murah bagi semua KOK dan mereka pastinya lebih aktif lagi,” pungkasnya
Terkait anggaran yang disebutkan oleh Pak Bupati, Kadispora Ade Hendarsyah menyatakan bahwa bantuan untuk KOK mungkin akan disalurkan melalui masing-masing Kecamatan, yang sekarang memiliki peran sebagai Pengguna Anggaran (PA). Namun, dukungan anggaran dari Kecamatan biasanya disimpan di kecamatan tersebut. karena di Dispora itu cuman ada anggaran untuk penyelenggaraan PORKAB atau KONI.
Beliau menjelaskan bahwa saat ini belum ada indikator yang membedakan status kecamatan sebagai tipe A atau tipe B. Namun, jika alokasi anggaran sama, jumlah Cabor yang diikuti juga seharusnya sama. Tetapi, setiap kecamatan memiliki perbedaan dalam mengembangkan cabang olahraga mereka.
“KONI saat ini sedang menyusun regulasi yang akan mewajibkan setiap kecamatan memiliki minimal satu cabang olahraga yang diwakilkan dalam kompetisi. Regulasi tersebut juga akan mengatur batasan minimal peserta dari masing-masing kecamatan. Semua ini sedang dipelajari oleh panitia penyelenggara Porkab (Panpel) untuk menetapkan regulasi KOK serta cabang olahraganya,” tuturnya
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Undang-Undang 11 Tahun 2022 memungkinkan penyelenggaraan kegiatan funresing tidak hanya di tingkat Kabupaten, tetapi juga di tingkat Kecamatan, sebagai dampak dari perubahan Undang-Undang 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang 11 Tahun 2022 yang mengatur tentang funresing tersebut. (J Wan)
Editor: TA