KORAN-FAKTA.ID – Penjajakan koalisi partai politik untuk mengusung bakal calon di Pilkada Garut 2024 terus dilakukan, seperti yang dilakukan DPC PDI-Perjuangan Garut. Pada hari Rabu (24 April 2024), partai berlambang banteng moncong putih menjalin komunikasi dengan partai pohon beringin di kantor Sekretariat DPD Partai Golkar Garut di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garutkota, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC PDI-Perjuangan Garut, Yudha Puja Turnawan, beserta jajaran pengurus diterima oleh Ketua DPD Partai Golkar Hj Euis Ida Wartiah yang diwakili oleh Ketua Penjaringan Pendaftaran Pilkada, Deden Sopian, SH,I, beserta jajaran pengurus.
Ketua Penjaringan Pendaftaran Pilkada Partai Golkar, Deden Sopian, menyampaikan, “Pertama-tama kami merasa tersanjung dengan hadirnya pengurus PDI Perjuangan. Dalam hal ini, PDI Perjuangan memiliki satu visi dan misi yang sama, yaitu menginginkan agar pelaksanaan Pilkada yang diselenggarakan setiap 5 tahun tidak disia-siakan. Kami sepakat untuk mencari tokoh Garut yang berpotensi baik dari PDIP maupun Golkar untuk menjawab kekurangan di Kabupaten Garut agar dapat lebih maju.” Ucapnya pada para awak media
Menurut Deden, dari enam yang mendaftar ke PDIP, semuanya cukup berpotensi. “Orang-orang baik, termasuk tiga teman saya dari DPRD sebagai internal dan juga tiga lainnya dari eksternal, termasuk ulama. Semuanya orang baik,” katanya.
Berkaca dari kekalahan tiga berkoalisi dalam Pilkada sebelumnya, Deden menjelaskan bahwa itu tidak menjadi halangan untuk terus berkomunikasi. “Jika ditakdirkan untuk bersama kembali, itu hanya satu perjalanan jauh. Dalam berkomunikasi, saya pahami bahwa ada visi dan misi yang sama antara PDIP dan Golkar untuk merubah Kabupaten Garut menjadi lebih baik,” tuturnya.
Deden menambahkan, “Nanti, dengan siapapun Golkar berkoalisi, karena menjadi partai pemenang Pemilu di Kabupaten Garut dengan perolehan 8 kursi serta mencapai sekitar 248.000 suara, kami menargetkan Garut satu (G1/ Bupati).” Tandasnya
Di tempat yang sama, Ketua DPC PDI-Perjuangan Garut, Yudha Puja Turnawan, menyampaikan bahwa kedatangannya ke DPD Partai Golkar masih dalam rangka penjajakan politik. “Ini bagian dari komunikasi politik agar nanti kami mempunyai bekal informasi yang memadai. Pada tanggal 31 Mei 2024, kami harus melaporkan ke DPP PDI Perjuangan, partai politik mana yang lebih berpeluang berpotensi berkoalisi dengan kami. Dan tentunya, silaturahmi tidak sekali ini saja, ini bagian dari itikad baik. Kami ingin komunikasi politik dibangun secara elegan dengan datang ke tiap-tiap kantor sekretariat partai politik.” Jelasnya
“Hari Sabtu kami bersilaturahmi dengan PAN, Senin dengan PKB, ini dengan Partai Golkar, dan besok Kamis kami akan berkunjung ke Nasdem, serta Jumat akan diterima oleh Partai Gerindra. Tentunya, kami ingin membangun komunikasi politik dengan berbagai partai politik dan menyampaikan tentang visi misi Pilkada kami PDI Perjuangan, agar nantinya kepemimpinan Garut baik itu Bupati maupun Wakil Bupati dapat merealisasikan apa yang tadi disampaikan,” ujarnya.
“Semoga, lanjut Yudha, kita lihat kemistri mana yang terbangun dan ini nantinya akan disampaikan kepada tiap-tiap partai politik yang akan kami laporkan ke DPP. Tentunya, kami berharap nantinya bisa membangun Garut yang lebih baik dan memperbaiki Garut,” tambahnya.
“Tentu, karena kami sama-sama partai terlama, tentu ini terjalin sudah lama dan memang kami juga beberapa kali berkoalisi meskipun kalah. Namun, tentunya, kesamaan ini dalam arti agenda saat ini ingin adanya perubahan di Garut yang lebih baik,” lanjutnya.
Dari pengalaman kegagalan itu, kami tidak trauma dan tidak membawa ke dalam mitos. “Kemarin di Pilkada 2019, saat kami berkoalisi, kami hanya terpaut suara sedikit dengan pemenang. Dan kami tidak trauma karena itu bagian dari demokrasi. Kekalahan tidak bisa dijadikan patokan. Semuanya diawali dengan silaturahmi yang baik dan elegan setiap tiap partai politik di Kabupaten Garut ini sebagai komunikasi politik kami. Kami sampaikan apa yang kami inginkan di Pilkada 2024 ini, karena bagi kami, kemenangan akan didasarkan pada ide, gagasan, dan mesin politik yang ada,” pungkasnya.
“Kami akui bahwa mesin partai Golkar sangat mumpuni dan kami pun PDIP pun mempunyai mesin politik sampai ke anak-anak ranting. Jadi, dari tiga calon yang ada di partai Golkar, baik itu Pak Ade Najmulloh, Pak abdusy Syakur Amin, atau Pak Nadiman, kami tidak memihak kepada siapapun. Dan ketika nanti kami berkoalisi, kami siap dengan calon manapun karena kemistri yang kami bangun antara mesin politiknya,” demikian Yudha, (J Wan)