KORAN-FAKTA.ID – Bupati Garut, Rudy Gunawan membuka workshop dengan tema “Optimalisasi Pelayanan Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kepatuhan Pelanggan Dalam Memenuhi Kewajibannya yang dilaksanakan di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (1/3/2023). Workshop diikuti oleh 63 karyawan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Intan Garut.
Dalam kesempatan ini, Bupati Garut, menyampaikan bahwa PDAM merupakan salah satu bagian dari pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, baik tidaknya PDAM, akan berpengaruh terhadap perspektif orang terhadap pemerintah daerah.
Rudy juga menerangkan, bahwa manajemen sistem PDAM harus dilindungi, tidak boleh ada pihak di luar sistem yang ikut mengatur PDAM. Ia juga memaparkan, bahwa pihaknya akan mengeluarkan orang dari dalam yang merusak sistem.
“Nah saya menjaga di luar sistem supaya tidak masuk ke dalam sistem yang ada di PDAM,” lanjutnya.
Ia menambahkan, bahwa PDAM harus bisa berorientasi terhadap pelayanan yang prima, namun di sisi lain bisnis pun harus tetap jalan karena PDAM merupakan perusahaan milik daerah. Menurutnya, PDAM memiliki kewajiban memberikan dividen kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jika cakupannya kepada masyarakat sudah 80%.
“Saya berharap, ini PDAM itu serius, dalam rangka untuk memberikan pelayanan yang baik di masing-masing entitas camat. Maka, yang harus diperhatikan itu adalah berapa sumber air yang tersedia, ROW nya berapa sehingga berapa persen yang bisa masuk, dan bisa dijadikan bagian dari tarik yang diperhitungkan yang menjadi income bagi PDAM,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Intan, Aja Rowikarim mengatakan, bahwa dalam kesempatan ini pihkanya memberikan pemaparan kepada para pegawai untuk memberikan pelayanan yang humanis kepada masyarakat, khususnya dalam upaya memberikan informasi penagihan, di mana banyak pelanggan yang melakukan penundaan pembayaran hampir 700 juta per bulan.
“Oleh sebab itu kita merumuskan kira-kira strateginya apa agar pelanggan ini bayar sesuai tepat waktu, jadi kita punya 15% yang harus kita upayakan supaya mereka bisa bayar tepat waktu,” ucap Aja.
Ia berharap, adanya workshop ini bisa menjadi upaya maksimal untuk melakukan penagihan yang humanis, prima, dan maksimal kepada masyarakat. (*)
Editor: Thio Alli