KORAN-FAKTA.ID – Masih dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Garut (HJG) ke-210, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Garut bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Garut menyelenggarakan Lomba Cipta Menu Berbasis Pangan Lokal Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2023 yang berlangsung di Halaman Kantor DKP Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (8/3/2023). Lomba Cipta Menu ini dibuka secara resmi oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Selain termasuk ke dalam rangkaian Hari Jadi Garut (HJG) ke-210, Bupati Garut mengungkapkan bahwa lomba cipta menu ini dalam rangka meningkatkan kreativitas ibu-ibu dalam mengolah pangan lokal, yang diikuti oleh peserta dari 42 kecamatan di Kabupaten Garut, di mana setiap kecamatan diwakili oleh dua desa.
“Diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, ayo kita jadikan sesuatu menjadi indah. Ini dihasilkan dari material yang sangat sederhana, yaitu dari talas tapi diolah menjadi sedap dan aman dimakan, bergizi dan berimbang, mantap B2SA Kabupaten Garut,” ucap Bupati Garut saat meninjau beberapa stand makanan.
Rudy menuturkan, kegiatan ini sangat bagus dilaksanakan mengingat bahan yang digunakan merupakan bahan pangan lokal untuk menciptakan pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
“Dan kita ini bagus ini, jadi kalau memang sampeu (singkong) itu tidak (diolah seperti biasa), direkayasa dan (dikreasikan). (Bahannya) semuanya lokal, mantap lah bagus,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris DKP Garut, Yani Yuliani, menuturkan, Lomba Cipta Menu ini adalah salah satu upaya promosi pengembangan pangan lokal, karena Kabupaten Garut memiliki potensi sumber daya pangan lokal yang banyak dan luar biasa.
“Jadi dengan potensi yang sangat berlimpah di Kabupaten Garut saya kira ini merupakan strategi upaya kita untuk memperkenalkan kepada masyarakat (dan) mempromosikan bahwa kita memang tidak harus selalu tergantung pada konsumsi beras, tetapi ada bahan pangan lokal lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pengganti karbohidrat selain beras,” ucap Yani.
Ia memaparkan, bahwa kegiatan ini diawali dengan bimbingan teknis pengembangan pangan lokal atau konsumsi pangan B2SA, di mana peserta yang mengikuti lomba pada hari ini dilatih terlebih dulu untuk menyusun menu seperti mengatur porsi makan untuk keluarga.
“Untuk bahan dasar sebetulnya kita lebih ingin mengangkat potensi lokal masing-masing wilayah kecamatan ya, jadi kita hanya membatasinya adalah tidak boleh bahan dasarnya menggunakan beras, terigu dan turunannya, jadi di luar itu diperbolehkan mereka berinovasi, menyesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing,” ucapnya.
Menurutnya, pangan lokal memiliki kelebihan untuk menyeimbangkan konsumsi pangan bagi masyarakat, di mana saat ini konsumsi beras di masyarakat cukup tinggi, sementara di satu sisi sering terjadi rentan atau rawan pangan.
“Sebetulnya kalau kita melihat ke kondisi potensi wilayah masing-masing belum tentu, karena pasti ada oangan lokal yang bisa diganti dengan beras, karena asumsi kerentanan rawan pangan lebih ke mengarah pada kekurangan konsumsi berasnya, padahal kita banyak pangan lokal sebagai pengganti beras,” ucapnya.
Lomba Cipta Menu ini, imbuhnya, adalah bagian dari kegiatan Gerakan B2SA, dimana DKP Garut sudah bermitra dengan TP PKK mulai dari tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa untuk mempromosikan keanekaragaman konsumsi pangan B2SA.
“(Harapannya) yang lebih penting dari kegiatan ini sebetulnya adalah bagaimana kita bersama-sama menggerakkan masyarakat satu memanfaatkan pangan lokal, yang kedua memandirikan masyarakat di dalam konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman, sehingga target akhirnya adalah keseimbangan gizi menjadikan SDM Kabupaten Garut menjadi SDM yang berkualitas,” ucapnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, mengatakan, kegiatan ini adalah sebagai ujung tombak untuk menghasilkan atau membuat makanan non beras. Selain itu, imbuh Diah, dalam kegiatan ini juga tercipta menu-menu yang sangat enak untuk keluarga.
“Mudah-mudahan lah nanti yang sudah dihasilkan ini bagi mereka bisa disebarkan menu-menu ini, dan juga lomba untuk provinsi ini sudah siap, kami sudah mempunyai beberapa kecamatan yang menjadi juara yang akan kita lomba kembali di tingkat Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Irani, mengapresiasi atas terselenggaranya Lomba Cipta Menu di Kabupaten Garut. Ia mengungkapkan, bahwa Lomba Cipta Menu ini mengawali kegiatan Lomba Cipta Menu yang akan digelar oleh Provinsi Jawa Barat.
“Jadi memang untuk kegiatan B2SA ini kita memerlukan sosialisasi untuk pangan lokal yang beragam, bergizi seimbang, dan aman. Nah tingkat kabupaten ini nanti kita bawa juaranya, untuk bertanding di tingkat provinsi,” ucapnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat terus berlangsung dan berjalan sebagai upaya pemerintah untuk diversifikasi pangan dan sosialisasi pangan B2SA.
“Dan juga memasyarakatkan pangan lokal, karena sekarang ini kita kan tergantung banyak dari impor, jadi potensi pangan lokal yang ada di daerah harus dikembangkan, harus juga disosialisasikan kepada masyarakat,” tandasnya.
Adapun daftar pemenang Lomba Cipta Menu Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2023 diantaranya:
- Juara Umum : Kecamatan Pameungpeuk dengan total 1.700 poin
- Kategori B2SA :
- Juara 1 : Kecamatan Cikajang dengan total 1.681 poin
- Juara 2 : Kecamatan Cilawu dengan total 1.654 poin
- Juara 3 : Kecamatan Tarogong Kidul dengan total 1.633 poin
- Kategori Kreatif :
- Juara 1 : Kecamatan Selaawi dengan total 1.579 poin
- Juara 2 : Kecamatan Malangbong dengan total 1.484 poin
- Juara 3 : Kecamatan Pasirwangi dengan total 1.472 poin
- Kategori Inovatif :
- Juara 1 : Kecamatan Garut Kota dengan total 1.425 poin
- Juara 2 : Kecamatan Leles dengan total 1415 poin
- Juara 3 : Kecamatan Peundeuy dengan total 1.400 poin
Editor: J Wan