KORAN-FAKTA.ID – Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar acara Promosi Bersama Satu Abad Kulit Garut di Kantor Satuan Pelayanan (Satpel) Pengembangan Industri Perkulitan Garut, Jalan Terusan Gagak Lumayung, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis (13/7/2024).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Amanda Soemadi Bey Machmudin, dihadiri oleh Ketua Dekranasda Nusa Tenggara Barat (NTB) Lale Prayatni Gita Ariadi, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati, Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin, Ketua Dekranasda Kabupaten Garut Sri Kartika Barnas Adjidin, serta tamu undangan lainnya.
Acara tersebut menampilkan expo Industri Kecil Menengah (IKM) di bidang perkulitan dengan menampilkan berbagai produk kulit Garut. Selain itu, terdapat juga fashion show produk kulit Garut, menampilkan busana hingga aksesoris berbahan dasar kulit Garut.
Pj. Bupati Garut, Barnas Adjidin, menyatakan bahwa satu abad bukanlah waktu yang singkat. Ia menyebut industri kulit di Kabupaten Garut telah mengalami banyak jatuh bangun dan kini menunjukkan perkembangan luar biasa.
“Nah tentu kita menghadapi berbagai kendala yang dirasakan, walaupun cukup berat ya harus kita hadapi, dan kita tahu bahwa produksi kulit kita ini sudah ke mancanegara, bahkan kalau kita lihat bahwa kulit kita ini termasuk kulit nomor 1, dan kita juga ingin bahwa ini terus menjadi sesuatu yang menjadi andalan,” ujar Barnas.
Ia menjelaskan bahwa produk kulit Garut telah mengikuti pameran fesyen di berbagai negara seperti Amerika dan Italia, serta telah menjalin kerja sama dengan Korea, Jepang, hingga Jerman, menunjukkan bahwa produk kulit Garut sudah go international.
Di Garut, terdapat sekitar 417 unit usaha formal dan informal yang memasarkan produk kulit Garut, serta sekitar 3.500 tenaga kerja yang bekerja di bidang perkulitan. Barnas juga menyebutkan bahwa Garut telah mengekspor 50 ribu potong jaket dan 200 ribu potong kulit sambung ke luar negeri.
“Kita sudah ada memproduksi ke luar 50 ribu potong jaket, lalu kemudian kulit sambung 200 ribu potong sudah ke luar negeri, berarti ini bukan ecek-ecek, bukan abal-abal tapi sesuatu pencapaian yang luar biasa, oleh karena itu mari kita dukung perdagangan kulit dan juga meningkatkan kualitas,” ucap Barnas.
Barnas juga melihat bahwa saat ini masyarakat sudah mulai memberikan perhatian lebih terhadap kulit ini, dan ia pun mengapresiasi para pemuda di Kabupaten Garut yang mulai berperan di bidang perkulitan.
“Nah, ini saya yakin besok lusa ini dunia perkulitan tuh akan sangat cepat perkembangannya, karena mode itu sudah menjadi suatu kebutuhan manusia,” ungkap Barnas.
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menuturkan bahwa kegiatan Promosi Bersama Satu Abad Kulit Garut ini sebagai upaya melestarikan produk olahan kulit Garut yang pernah berjaya pada masanya dan untuk mempromosikan Satpel Pengembangan Industri Perkulitan Garut, di mana di tempat tersebut terdapat pelayanan di bidang kulit dengan harga terjangkau, yang bisa dimanfaatkan IKM, dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas hingga kualitas produk Industri kulit di Kabupaten Garut.
“Dan pada kesempatan ini kami dengan bangga walaupun mungkin sangat sederhana, tetapi mudah-mudahan ini menjadi satu langkah awal menjadi kebangkitan kembali dari industri kulit di Kabupaten Garut,” tandasnya.