KORAN-FAKTA.ID – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, secara resmi membuka Seminar Kebangsaan bertajuk “Meningkatkan Kesadaran dan Kapasitas Guru dalam Mendeteksi Dini Radikalisme”. Acara yang diselenggarakan di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut pada Kamis (25/7/2024) ini diinisiasi oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Terror bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
Seminar tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, termasuk guru dan kepala sekolah dari tingkat TK, SD, dan SMP. Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin, menekankan pentingnya seminar ini dalam membantu guru mendeteksi dini potensi radikalisme di kalangan siswa.
Pj Bupati Garut, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia sudah merdeka sejak cukup lama, dengan adanya keberagaman suku, ras, dan agama hal ini menjadi potensi kerawanan bagi tegaknya NKRI. Maka dari itu, Barnas memaparkan bahwa seminar kebangsaan ini sangatlah tepat dilakukan bagi para guru mengingat guru nantinya akan mengajar para anak-anak generasi bangsa.
“Dengan adanya arahan ini sehingga bisa melihat secara dini terhadap gerakan-gerakan yang nanti membahayakan khususnya dari anak didik yang masih tidak paham apa-apa,” ucapnya.
Barnas juga menyampaikan apresiasinya kepada Densus 88 Anti Terror dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut atas penyelenggaraan seminar ini. Ia berharap informasi dari seminar dapat disebarkan kepada guru-guru lain yang tidak dapat hadir
“Dan tentu ini apresiasi yang luar biasa bisa dilaksanakan di Kabupaten Garut. Dan tentu kami menitipkan juga kepada Pak Kadis Pendidikan hal ini bisa juga disampaikan kepada guru-guru yang lain, yang tidak ikut. Jadi nanti ada notulen kesimpulannya untuk dishare,” lanjutnya.
Ia berharap langkah-langkah yang diambil dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah radikalisme di Kabupaten Garut secara dini.
“Mudah-mudahan dengan langkah-langkah yang kita lakukan, kita bisa mengatasi permasalahan radikalisme yang mengerikan ini,” kata Barnas.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, menjelaskan bahwa kerjasama dengan Densus 88 bertujuan untuk menguatkan para pendidik dengan cara terstruktur, tersistematis, dan secara rapi untuk mengawal bangsa Indonesia agar jauh dari sifat-sifat radikalisme.
“Sebab itu kalau tidak dikawal oleh guru mau oleh siapa lagi bahwa guru itu apapun yang kita lakukan, apapun yang kita laksanakan, endingnya (dampaknya) adalah (kepada) peserta didik bapak ibu,” ucap Ade.
Ade juga menekankan pentingnya sifat pintar, cerdas, dan bijak yang harus dimiliki oleh setiap guru. Ia menuturkan bahwa guru harus bisa menempatkan kepintaran dan kecerdasan sesuai dengan kondisi yang ada.
“Bangsa ini akan berdiri kokoh apabila guru, pengawas, dan seluruh elemen pendidikan berdiri kokoh mengawal NKRI,” tandas Ade. (*)
Editor: J Wan