KORAN-FAKTA.ID – Puluhan masyarakat Garut yang tergabung dalam Yayasan Peduli Umat (YPU) melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Garut terkait banyaknya jalan raya yang rusak.
Kedatangan sejumlah masyarakat Garut tersebut disambut oleh Kepala Dinas PUPR Agus Ismail, atau yang dikenal sebagai Agis, didampingi oleh Sekdis PUPR Edi Kuntoro dan dinas terkait di ruang rapat kantor PUPR Garut pada Rabu, 13 Maret 2024.
“Terima kasih, kami mengapresiasi kepada seluruh warga masyarakat yang memberikan perhatian lebih kepada aspek infrastruktur,” hal tersebut disampaikan oleh Agis usai menerima audiensi pada awak media.
Sambung Agis, Tentunya, kita paham bahwa infrastruktur jalan sangat vital untuk pergerakan orang dan barang. Saya juga berharap infrastruktur kita menjadi lebih baik.
Kita juga sangat berharap, khususnya bagaimana kita berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Terkait dengan apa yang disuarakan hari ini, banyaknya jalan dalam kondisi rusak atau berlubang,” ujarnya.
Agis menjelaskan, Kita berupaya melakukan perbaikan, namun tentu saja kita juga memperhatikan kondisi cuaca yang hari ini masih ekstrem. Oleh karena itu, perbaikan membutuhkan waktu dan situasi yang tepat agar perbaikan tersebut dapat berumur panjang.
Jadi, lanjut Agis, kita terus melakukan analisis karena faktor-faktor kerusakan, pertama-tama, adalah aspek cuaca dan kepadatan lalulintas yang juga harus kita perhatikan. Kita tidak ingin perbaikan yang dilakukan kemudian rusak lagi atau jebol karena lalulintas yang padat.
“Kondisi dan situasi aspek lalulintas juga harus kita perhatikan, karena faktor kendaraan sangat berpengaruh terhadap kerusakan jalan,” imbuhnya
Kalau kita lihat kemantapan jalan yang rusak ya kalau kita lihat kemantapan jalan sebaiknya kita kan berarti kan sudah cukup tinggi cukup 70 persen, cuman kan jalan ini ada jalan Kabupaten dan jalan Propinsi dan kita tidak semua juga di jalan kabupaten kewenangan kita ,
namun kita terus berkoordinasi dengan provinsi. bahkan kemarin juga sudah Rakor dengan provinsi, dan sama provinsi pun juga menunggu. Hal nya juga seperti jalan Bayongbong yang sudah menjadi target dan propinsi pun juga melihat aspek waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan
” ada beberapa proses yaitu diproses lelang, pembelian bahan tadi tidak bisa serta merta kemudian ada lubang kita langsung perbaiki, karena butuh bahan dan sebagainya,” tuturnya
Ia menambahkan untuk kesiapan alat berat, kita ada cuman, kalau untuk materialnya, bahannya kita beli, kita melalui lelang dan E-katalog untuk Hotmix, pungkasnya (J Wan)