KORAN-FAKTA.ID, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut menyelenggarakan Sosialisasi Program Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kabupaten Garut yang dilaksanakan di Ballroom Kassiti Fave Hotel Garut, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (8/11/2022).
Sosialisasi ini dihadiri oleh 90 orang perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan kecamatan di lingkungan Pemkab Garut, serta beberapa pelaku usaha di Kabupaten Garut.
Kadisperindag ESDM Garut, Nia Gania Karyana, mengatakan, sosialisasi ini dilakukan dalam rangka implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
“Ini perlu dilakukan mengingat ini menjadi instruksi presiden yang sudah lama, dan ini menjadi bagian penting sosialisasinya ke internal kita ya, para perwakilan SKPD dengan para perwakilan dari kecamatan,” ucap Nia Gania.
Ia mengungkapkan, tujuan dari sosialiasasi ini adalah memberikan pemahaman kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Garut, terkait pentingnya produk dalam negeri yang menjadi bagian dari masyarakat. Ia menambahakan, nantinya ASN di Kabupaten Garut bisa membuat program untuk memanfaatkan produk dalam negeri khususnya produk Garut dalam kegiatan pemerintahan dan kenegaraan.
Kadisperindag Garut menerangkan, langkah yang dilakukan oleh Pemkab Garut untuk meningkatkan kecintaan produk dalam negeri salah satunya dilakukan oleh Disperindag Garut melalui promosi, pameran, seminar, inkubasi bisnis, yang juga dibantu oleh beberapa SKPD lainnya.
“Ya harapan ke depan produk-produk Garut itu bisa dicintai oleh masyarakat Garut sendiri, dicintai oleh masyarakat Jawa Barat, dicintai Indonesia, dan mudah-mudahan bisa go internasional (atau) ekspor ke luar negeri,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Industri Logam, Dinas Perindustrian, Perdagangan Provinsi Jawa Barat, juga selaku narasumber acara, Pahala Hatigoran Marbun mengungkapkan bahwa sosialisasi P3DN seharusnya dilaksanakan di semua SKPD di Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota. Ia berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara integrasi dan berkelanjutan.
Ia juga mengatakan, Kabupaten Garut termasuk ke dalam 10 kabupaten di Jawa Barat dengan persentasi belanja P3DN yang terbesar dengan nilai persehtase 93,75. Ia berharap, P3DN ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan kembali sampai 100% P3DN.
“(Tanggapannya) sangat baik, berarti sudah dikatakan berhasil memberikan sosialisasi, bahkan penerapan dengan membelikan produk-produk (atau) contoh-contoh produk kepada masyarakat sekitar, kemudian juga pemerintah daerahnya concern artinya komitmen, kalau misalnya sudah 93 (persen) artinya sudah hampir hampir 90% keatas itu para SKPD itu komitmen untuk membeli membelanjakan produknya PDN,” ujarnya.
Di tempat yang sama, salah seorang pengusaha di industri penyamakan dan kerajinan kulit Sukaregang, Sukandar (57), mengungkapkan bahwa sejak berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dirinya sudah dididik untuk mengelola industri kulit oleh orangtuanya.
Ia mengungkapkan bahwa kebanyakan industri di Sukaregang merupakan usaha turun temurun, di mana salah satunya ia menjadi generasi ke empat, dan sudah kurang lebih 30 tahun berkecimpung di dunia industri penyamakan dan kerajinan kulit.
Sukandar mengatakan, sosialisasi ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu khususnya bagi para pelaku usaha di Kabupaten Garut. Ia mengungkapkan, P3DN ini merupakan harapan dari pelaku usaha, dimana kebijakan ini diharapkan bisa menghidupkan kembali produk lokal.
“Sehingga apa yang tadi disampaikan Pak Kadis itu saya sangat senang sekali melihatnya, artinya akan menghidupkan kembali produk-produk yang ada di Kabupaten Garut dan sarannya beliau juga menyampaikan Pemkab untuk membeli produk dalam negeri, jadi saya sangat senang sekali,” tandasnya. (*)
Editor: Thio Alli