KORAN-FAKTA.ID – Hari Selasa, 12 Maret 2024, Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan mengunjungi Pak Nono Juhana dan Ibu Millah, sepasang lansia suami istri, di Kampung Cikondeh RT 02 RW 09, Desa Tambaksari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurut Yudha Puja Turnawan, lansia duafa ini tidak mendapatkan komponen bansos dari pemerintah pusat. Untuk menghidupi diri, mereka mencari tutut di Situ Cangkuang untuk dijual kembali.
“Sehari-hari, mereka dapat 4 atau 5 rantang Tutut yang dijual sekitar 7 ribu rupiah perkilo dengan cara berkeliling,” ucapnya.
Selain itu, kata Yudha, lansia duafa ini tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni. Lantainya tanah, dengan bagian dinding dan atap yang bolong-bolong.
“Temuan ini akan saya koordinasikan dengan Pemkab Garut maupun Kemensos RI. Harapan saya, ada bantuan perbaikan rumah dan kewirausahaan. Ibu Millah ingin berjualan di depan rumah agar tidak perlu lagi berkeliling menjual Tutut,” ungkapnya.
Yudha melanjutkan, lokasi kedua yang dikunjungi adalah rumah ibu Anih, seorang janda tua, yang menempati rumah panggung reyot di Kampung Sarjambe RT 02 RW 03, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles. Warga sekitar sering menunjukkan kepedulian dengan memberikan makanan atau sembako untuk ibu Anih. Tentunya, saya akan berkoordinasi dengan Pemkab Garut dan Kemensos RI agar ada bantuan untuk rumah yang lebih layak huni.
Selain itu, kami berkunjung ke lokasi ketiga bersama Pak Basri, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, menengok Pak Tisna, seorang lansia duafa, yang menempati rumah tidak layak huni di Kampung Galumpit Kaler RT 01 RW 03, Desa Cipancar, Kecamatan Leles.
“Pada hari pertama puasa, tanggal 1 Ramadhan 1445 Hijriyah atau 12 Maret 2024, kami blusukan menengok warga duafa sambil memberikan tali asih sembako sebagai manifestasi pentingnya menguatkan solidaritas sosial, meningkatkan kepedulian kepada sesama di bulan Ramadhan ini. Pentingnya kita bersilaturahmi dengan mereka yang lemah dan terpinggirkan, dan berikhtiar semaksimal mungkin agar mereka merasakan kehadiran negara untuk mereka, agar ada kebijakan yang berpihak untuk mereka,” tutupnya.