KORAN-FAKTA.ID . JAKARTA – Bupati Garut, Rudy Gunawan, menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, atas dukungannya dalam Pelaksanaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer. Penyerahan penghargaan dilaksanakan bertepatan dengan acara Launching Nasional Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer dan Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan, di Grand Ballroom JIEXPO Convention Center Jakarta, Kamis (31/08/2023).
Selain Bupati Garut, penghargaan yang sama diberikan kepada 8 bupati/walikota se-Indonesia, yaitu Bupati Ogan Hilir, Bupati Keerom, Bupati Banjar, Bupati Sumbawa Barat, Bupati Maros, Bupati Timor Tengah Selatan, Walikota Surabaya, dan Walikota Tual.
Dalam sambutannya, Menkes RI, Budi G. Sadikin, menyampaikan bahwa konsep dari Integrasi Layanan Primer (ILP) adalah membangun masyarakat Indonesia yang sehat, dengan fokus utamanya di layanan primer seperti promotif dan preventif.
Ia mengungkapkan layanan primer ini bukan ide baru, melainkan merevitalisasi ide pendahulu-pendahulu bangsa Indonesia yang pada tahun 1969 mendirikan Puskesmas dan tahun 1986 mendirikan Posyandu.
Ada beberapa hal yang direvitalisasi, pertama adalah struktur layanan primer kini lebih dirapihkan, dengan melibatkan Puskesmas Pembantu dan Posyandu, untuk melakukan pelayanan kesehatan primer bagi masyarakat.
“Jadi layanan kesehatan itu dulu hanya Puskesmas, kita turunin ke 85 ribu Puskesmas Pembantu, kita turunin 300 ribu dusun, standar pelayanannya kita redefinisikan, kita standarkan, Posyandu lakukan apa untuk promotif preventifnya, si Pustu lakukan apa, Puskesmas lakukan apa, dan semuanya dikembalikan ke kitanya untuk untuk promotif preventif,” ujar Budi dalam sambutannya.
Budi mengatakan jika awal hadirnya Puskesmas adalah tujuannya untuk menjaga agar orang sehat, sehingga jika Puskesmas dijadikan rumah sakit merupakan sebuah konsep yang kurang tepat.
Selain itu, dengan konsep ILP ini, pelayanan kesehatan khususnya di Posyandu dilakukan untuk seluruh siklus, bukan hanya untuk ibu hamil dan balita, akan tetapi bisa juga melayani anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia, sehingga semua siklus hidup memperoleh layanan dan akses kesehatan.
Budi juga menegaskan bahwa sektor kesehatan sangat penting untuk bangsa dan negara Indonesia, terutama di tahun 2030 sampai 2035, karena tahun tersebut merupakan masa terjadinya puncak demografi dari bangsa Indonesia.
“Karena pada saat bonus demografi terjadi, ini adalah satu-satunya kesempatan suatu negara pindah dari negara berpenghasilan menengah ke negara berpenghasilan tinggi, dari middle income country menjadi high income country,” tegasnya.
Guna mendukung bonus demografi tersebut, imbuhnya, perlu ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan kuat, agar bonus demografi bisa dimanfaatkan secara optimal.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Maria Endang Sumiwi, menuturkan, launching ILP ini adalah bagian dari transformasi pelayanan kesehatan primer yang sedang dilaksanakan oleh Kemenkes RI.
Transformasi melalui ILP ini berfokus pada tiga hal, yaitu penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, serta mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan melalui skrining penyakit agar sebelum sakit sudah bisa dideteksi. Selain itu, memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan per desa. (*)
Editor: J Wan