KORAN-FAKTA.ID – Sebanyak 1.365 pesilat dari 7 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Barat, mengikuti Kejuaraan Pencak Silat Priangan Timur Open, yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Sarana Olahraga (SOR) R.A.A Adiwijaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (2/2/2023). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Garut, Ade Hendarsyah.
Ade menyampaikan atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dirinya mengapresiasi dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Garut beserta jajaran panitia, yang telah menggelar single event Kejuaraan Pencak Silat se-Priangan Timur ini.
Apalagi ia menilai bahwa cabang olahraga (Cabor) Pencak Silat ini merupakan salah satu cabor unggulan prioritas bagi prestasi olahraga Kabupaten Garut.
“Pada Porprov ke XIV Tahun 2022, cabang olahraga pencak silat menyumbangkan dua medali emas dan dua medali perunggu. Sebelumnya di multi event baik di tingkat daerah Provinsi Jawa Barat, di tingkat nasional, bahkan di tingkat internasional, atlet-atlet pencak silat senantiasa menyumbangkan medali emas sebagai bukti prestasi pencak silat di Kabupaten Garut,” ujar Ade.
Oleh karena itu, imbuh Ade, kejuaraan pencak silat seperti ini sudah selayaknya mesti digelar konsisten setiap tahun.
“Bukan hanya sebagai evaluasi terhadap pembinaan prestasi olahraga pencak silat, tetapi melalui kejuaraan ini memberikan ruang bagi atlet-altet kita untuk menambah jam terbang pengalaman pertandingan, ehingga mereka terus diasah prestasinya melalui kejuaraan-kejuaraan,” lanjutnya.
Ia juga menilai dengan kejuaraan ini juga merupakan upaya pembinaan prestasi cabor pencak silat. Apalagi menurutnya prestasi tidak bisa diraih secara instan, melainkan memerlukan waktu yang cukup panjang sengan diawali dari program kerja yang harus terencana, terarah, terukur, berjenjang dan berkesinambungan.
“Harapan kita tentu saja bahwa kejuaraan ini harus senantiasa secara konsisten diselenggarakan, minimal satu tahun satu kali,” ucapnya.
Ade juga berharap pengurus IPSI Kabupaten Garut, bisa memetakan kekuatan-kekuatan atlet berdasarkan nomor-nomornya. Menurutnya, untuk ukuran olahraga prestasi, pencapaiannya adalah melalui multi event seperti untuk tingkat Jawa Barat adalah Porprov.
Sementara itu, Ketua IPSI Kabupaten Garut, Agus Mulyana, menuturkan jika Kejuaraan Pencak Silat Priangan Timur Open ini, sebetulnya program kerja IPSI Kabupaten Garut dari tahun 2019. Namun, sempat terhenti akibat adanya wabah Pandemi Covid-19.
“Tujuannya adalah untuk memperkuat posisi di dunia pencak silat untuk memperkuat (wilayah) Priangan pak, karena ketika Priangan main di Porda itu banyak berguguran, jadi makanya kami memperkuat Priangan, kami sepakat dengan para Ketua IPSI seluruh wilayah Priangan,” tutur Agus.
Dalam kejuaraan ini, lanjut Agus, ada beberapa nomor pertandingan yang dipertandingkan yakni tanding, tunggal baku, ganda dan regu, berasala dari kontingen Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung, termasuk Kabupaten Garut.
Agus mengungkapkan jika silat di Kabupaten Garut merupakan salah satu unggulan di Jawa Barat. Bahkan, perguruan silat terbanyak menurutnya ada di Kabupaten Garut, dengan hampir sekitar 600 perguruan silat.
Iya berharap agar pemerintah semakin lebih memperhatikan, apalagi pencak silat ini sebagai cabor unggulan perolehan medali paling banyak sekira 28 medali.
“Jadi raihannya silat ini terbanyak, jadi kansnya potensinya tinggi, makanya sekali lagi saya mohon kepada Pemerintah Kabupaten Garut lebih memperhatikan lagi (silat), (apalagi) dengan aturan baru sekarang peralatan juga harus baru,” tandasnya.(*)
Editor: Thio Alli