KORAN-FAKTA.ID, GARUT – Dalam upaya mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan era digital, Kelompok 7 Mahasiswa Institut Teknologi Garut (ITG) menggelar program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dawungsari. Berlangsung dari akhir Juli hingga awal Agustus 2024, program ini berhasil membawa semangat literasi digital kepada siswa-siswa SDN Dawungsari melalui berbagai aktivitas interaktif.
Menggugah Semangat Belajar Lewat Teknologi
Hari pertama KKN dimulai dengan penuh antusias di SDN 1 Dawungsari pada Kamis, 25 Juli 2024. Para siswa yang sebelumnya belum begitu akrab dengan perangkat digital diajak untuk berkenalan dengan dunia teknologi. Melalui sesi pelatihan Microsoft Office, anak-anak diajarkan cara membuat dokumen, mengetik, dan bahkan membuat tabel sederhana. Rasa penasaran dan kegembiraan tampak jelas di wajah-wajah mereka saat berhasil membuat dokumen pertama mereka.
Tak hanya itu, keesokan harinya, Jumat, 26 Juli 2024, mahasiswa ITG mengajak para siswa untuk lebih bijak dalam menggunakan internet. Dalam sesi tentang etika berinternet, siswa diajarkan pentingnya menjaga keamanan informasi pribadi dan bersikap sopan saat berselancar di dunia maya. Materi ini disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, membuat siswa lebih mudah memahami dan mengingatnya.
Meluas ke Sekolah Lain
Kesuksesan program di SDN 1 Dawungsari membawa semangat baru ke SDN 4 Dawungsari. Pada Rabu, 31 Juli 2024, suasana belajar yang serupa terjadi lagi. Para siswa tampak antusias saat berinteraksi dengan komputer dan belajar Microsoft Office. Pada hari berikutnya, Kamis, 1 Agustus 2024, siswa diajak mendalami lebih jauh tentang etika berinternet. Mereka berdiskusi tentang apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari saat menggunakan internet, menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.
Minggu Terakhir: SDN 3 Dawungsari
Pada minggu ketiga, program literasi digital terus berlanjut di SDN 3 Dawungsari. Pada Senin, 5 Agustus 2024, para siswa mendapatkan pelatihan intensif mengenai penggunaan perangkat digital dan Microsoft Office. Diikuti pada Selasa, 6 Agustus 2024, dengan sesi edukasi etika berinternet, siswa semakin memahami pentingnya bersikap bijak dan aman saat berada di dunia maya.
Kegiatan ini mencapai puncaknya pada Rabu, 7 Agustus 2024, dengan pelatihan lanjutan pengenalan perangkat digital dan Microsoft Office. Di hari terakhir, Kamis, 8 Agustus 2024, sesi etika berinternet kembali disampaikan, memberikan penekanan akhir pada pentingnya etika dalam penggunaan internet.
Transformasi yang Terlihat
Program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis siswa, tetapi juga membangun kepercayaan diri mereka dalam menggunakan teknologi. Salah satu siswa, Rina, mengaku bahwa sebelumnya ia takut menggunakan komputer karena tidak tahu caranya. Namun, setelah mengikuti pelatihan, ia kini merasa lebih percaya diri dan ingin belajar lebih banyak tentang teknologi.
Respons positif juga datang dari para guru. Bapak Asep Rahmat, Kepala SDN 1 Dawungsari, menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat dalam membuka wawasan siswa terhadap teknologi yang semakin berkembang. “Ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk mempersiapkan anak-anak kita menghadapi dunia digital,” ujarnya.
Menantang Batasan, Mencari Solusi
Tentunya, program ini tidak lepas dari tantangan. Keterbatasan fasilitas seperti jumlah komputer yang terbatas menjadi salah satu hambatan utama. Namun, para mahasiswa ITG tidak menyerah. Mereka mengatur kegiatan secara bergantian sehingga semua siswa tetap mendapatkan kesempatan belajar yang sama.
Masa Depan Cerah untuk Dawungsari
Melalui program KKN ini, mahasiswa ITG berharap dapat meninggalkan warisan yang berharga bagi generasi muda di Dawungsari. Mereka ingin agar para siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi generasi yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kemajuan diri dan masyarakat.
Dari pengenalan perangkat digital hingga pendidikan etika berinternet, program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di daerah tersebut. Dengan demikian, semakin banyak anak-anak yang bisa melek teknologi dan siap menghadapi masa depan digital yang penuh tantangan dan peluang.(*)
Editor: J Wan