KORAN-FAKTA.ID – Kondisi cuaca di Kabupaten Garut saat ini menjadi salah satu yang disoroti Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman, dalam rapat persiapan pelayanan wisatawan pada hari libur Idulfitri 1444 Hijriah, di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (12/4/2023).

Wabup meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), salah satunya Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut untuk menginformasikan terkait kondisi cuaca.

“Ya juga tadi saya minta Diskominfo juga hadir, harus ada diberitakan bagaimana mulai daripada kondisi cuaca kita hari ini, atau ke depan,” ujar Wabup dalam keterangan usai memimpin rapat yang dihadiri Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, Aah Anwar Sefulloh, dan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Ma’mun.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Meski demikian, ia berharap tidak ada cuaca ekstrem, sehingga wisatawan bisa menikmati liburannya di Kabupaten Garut.

Selain terkait kondisi cuaca, Wabup Garut menerangkan, beberapa hal yang dipersiapkan di antaranya terkait lalu lintas, parkir, dan beberapa hal lainnya menjelang libur lebaran. Ia menegaskan, setelah dilakukannya rapat kali ini, SKPD di lingkungan Pemkab Garut akan menindaklanjuti sesuai sektornya masing-masing.

“Dan termasuk persiapan di lokasinya, masuk tiket, jangan sampai ada yang (bermasalah), kemarin kan masalah tiket jadi keluhan,” tuturnya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Kartika Puspita Sari, ketika dihubungi di kantornya,mengatakan, bahwa cuaca di Kabupaten Garut pada hari ini sampai tanggal 14 April mendatang, berdasarkan data dari BMKG, pada pagi hari didominasi oleh cuaca cerah berawan dan hujan ringan, sementara untuk sore hingga malam perlu diwaspadai adanya hujan lebat disertai angin kencang.

“Untuk titik-titik yang perlu diwaspadai terutama di Garut selatan yakni di Caringin, Cikelet, kemudian Cisewu, Pakenjeng, Bungbulang, Mekarmukti, dan Talegong. Namun ada beberapa juga titik di wilayah utara yang perlu siap siaga dan waspada terhadap perubahan cuaca, yakni di Cibiuk, Leuwigoong, Kadungora, kemudian Pasirwangi, dan juga ada beberapa titik di Tarogong Kaler,” ucapnya didampingi stafnya Ikra Wahyu Pratama, selaku Penelaah Bahan Kajian Bencana Alam.

Ika Wahyu Pratama, menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi terkini melalui sumber yang resmi. Selain itu ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan terhadap adanya potensi bencana, terutama di daerah-daerah wisata alam.

“Agar senantiasa waspada terutama di daerah-daerah wisata alam seperti Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Situ Bagendit, agar memperhatikan keselamatannya, jangan memaksakan berwisata ketika cuaca sedang hujan besar, angin kencang, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Berdasarkan data dari BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat, diprakirakan akan terjadi beberapa fenomena masih berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif yang dapat mengakibatkan peningkatan curah hujan berupa hujan lebat disertai angin kencang ataupun kilat, dengan skala relatif lokal dan durasi singkat, yang berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Barat, salah satunya berpotensi akan terjadi di Kabupaten Garut pada tanggal 13 April – 14 April 2023, dan 19 April 2023.

Sementara itu, Kepala Dishub Kabupaten Garut, Aah Anwar Saifulloh, menerangkan, pihaknya sudah melakukan berbagai koordinasi dan langkah, salah satunya menyangkut Operasi Ketupat Tahun 2023.

“Jadi kita sudah melakukan penempatan atau plotting anggota di setiap titik-titik yang menjadi rawan kemacetan khususnya akses ke pariwisata,” ucap Aah.

Ia mengungkapkan, jika pihaknya sudah menyiapkan 41 titik pos pengamanan lalu lintas dengan menerjunkan kurang lebih 213 anggota yang bertugas.

“Langkah-langkah sekarang sedang persiapan karena kita sudah mulai mempersiapkan sarana dan prasarana, persiapan petugas plotting, termasuk penugasan-penugasan di tempat-tempat titik tertentu yang memang secara khusus perlu perhatian,” lanjutnya.

Terkait operasi delman di jalur Limbangan dan Malangbong yang merupakan arus mudik jalan nasional, Aah memaparkan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan sosial kepada kusir delman agar tidak beroperasi selama 7 hari.

“Itu kita beri bantuan sosial untuk tidak beroperasi H-3 sampai H-4 selama 7 hari, nah diberikan bantuan sosial 75 ribu perhari, jadi masing-masing delman ada 525 perdelman, ada 21 delman yang kita bagi,” lanjutnya.(*)

Editor: J Wan

Koran Fakta

Koran-Fakta.id Adalah media Online dengan Tag Line Kreativitas Lokal Referensi Global, Untuk Memberikan Informasi yang Berimbang,Informatif, Edukatif, yang Sesuai dengan Pedoman Undang-Undang PERS Nomor 40 Tahun 1999 dan Pedoman Pemberitaan Media Siber Dewan Pers tertanggal 30 Januari 2012

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here