KORAN-FAKTA.ID – Usai Ceng Hilman, kini tokoh Garut lainnya mendaftar diri mengambil formulir pendaftaran penjaringan Pilkada Garut 2024 ke Kantor Sekretariat DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Garut, Jl. Merdeka Garut, Minggu, 31 Maret 2024.
“Hari ini, Minggu, 31 Maret 2024, saya mencoba mendaftarkan diri atau istilah dalam bahasa Sunda, nyoba awak untuk mengambil formulir pendaftaran penjaringan Pilkada Bupati atau Wakil Bupati Garut 2024 dari eksternal partai yang dibuka DPC PDI-Perjuangan Garut,” Hal tersebut disampaikan Rd Aas Kosasih, mantan Anggota DPRD Garut dan mantan Ketua Baznas Garut.
Disampaikan Aas, keberaniannya mendaftar diri tersebut tak lepas dari kepemimpinannya sebagai beberapa jabatan,
“Kenapa tidak, saya ini ada punya rentetan, istilahnya pengalaman di politik 2004-2009, pernah menjadi anggota DPRD Garut dari Fraksi PKB, serta aktif di setiap pendidikan dan juga di tahun 2016-2021 saya pernah menjadi Ketua Baznas Garut,” ucapnya.
Lanjut Aas, sehingga terasa dekat dengan rakyat, bagaimana penderitaan rakyat ini, ketika saya ini sentuh dengan bantuan-bantuan atau zakat yang dititipkan ke Baznas, merasa ada satu kebahagiaan untuk bisa bersama rakyat, apalagi Garut sekarang ini memiliki kemiskinan ekstrem.
“Saya ini selaku mantan orang Baznas merasa terpanggil dan sehingga mencoba untuk maju, dengan memiliki kalimat filosofis Bedas, yaitu Bedas itu artinya kuat dan Bedah itu singkatan dari Balad dan Baraya Den Aas,” tandasnya.
Kalimat Bedas ini memiliki tiga filosofinya, pertama, kuat, kita ini harus kuat, istilahnya tentang pemberdayaan perekonomian rakyat, rakyat kecil ini harus menjadikan soko guru bagi Pembangunan Garut, jangan ada istilahnya pembiaran namun harus dijadikan prioritas, kuat sandang, kuat pangan, dan kuat untuk berdiri sendiri atau berdikari.
Kedua, bermartabat, harusnya kita ini dalam hidup ini apalagi dengan pemerintahan Garut harus bermartabat, jangan coba-coba mendekati diri selaku pejabat, istilahnya untuk korupsi ya, itu jelas kata agama, korupsi sangat dilarang dan juga yang dirugikan sejak tadi rakyat kecil, kita harus bermartabat.
Terakhir, ketiga, harus bermanfaat untuk umat, untuk apa program baik tapi tidak bermanfaat, oleh karena itu saya hari ini mencoba mendaftarkan diri dengan keadaan dan kemampuan saya yang seadanya, tentunya dengan tekad dan kuat.
Oleh karena itu, barangkali, bismillah, saya akan mencoba, istilahnya, untuk menelusuri aturan-aturan selanjutnya oleh DPC PDI Perjuangan, mungkin ada syarat-syaratnya karena barangkali yang mendaftar ini bukan saya saja, artinya saya siap untuk dikonvensi atau diskrining dan sebagainya sehingga DPC PDI-Perjuangan ini bisa menghasilkan satu calon selanjutnya untuk bersaing dengan partai yang lainnya.
Ia mengakui kenapa memilih PDI Perjuangan. Aas menjelaskan, bagi saya PDI Pejuangan ini, saya ini orang Nahdiyin di Indonesia ini ada kekuatan pertama Nahdiyin, kedua itu nasionalis sejati, nah ini satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dan dipisahkan antara NU dan PDI. Bagaimana mesranya dulu antara bung Karno dengan Hasyim Ashari, antara Gus Dur dan Ibu Megawati, dan saya juga secara pribadi dengan Pak Yudha dengan Pak Memo, itu istilahnya dekat sekali, Oleh karena itu tinggal lihat kesejarahan tentang PDIP kenapa tidak. Bagi saya, ini kendaraan ini semuanya baik, cuman bagaimana kita ini bisa mendarmabaktikan, bisa mengkonsentrasikan untuk perjuangan selanjutnya. Pungkasnya (J Wan)
Editor: TA